Jumat, 17 Desember 2010

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) SENAM NIFAS

A. TOPIK
Senam Nifas
B. ALASAN PEMILIHAN TOPIK
Lazimnya seorang ibu nifas tetap bekerja selama kenifasannya, sehingga sangat penting pada kenifasannya diberikan keterangan tentang pernafasan dasar pernafasan dasar serta sikap sewaktu bekerja dan waktu senggang. Salah satu aktivitas yang dilakukan adalah senam nifas. Tindakan relaksasi dan senam setiap hari berguna untuk seorang ibu nifas agar dapat mempersiapkan tubuhnya untuk menghadapi persalinan serta dapat belajar bernafas dan beristirahat pada waktu yang tepat selama persalinan untuk membantu kemajuan persalinan yang alamiah.
C. SASARAN
1. Langsung
Seluruh ibu-ibu nifas.
2. Tidak langsung
Semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan.
D. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pembelajaran senam nifas oleh instruktur, ibu nifas dapat melakukan senam nifas secara mandiri.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran senam nifas, diharapkan ibu nifas dapat:
a. Menjelaskan tujuan senam nifas.
b. Menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan senam nifas.
c. Menyebutkan teknik latihan senam nifas.
E. WAKTU
Hari/Tanggal : Senin, 20 Desember 2010
Tempat : Ruang kelas AKBID MAKASSAR (YAPMA)
Waktu : jam 0 . s/d selesai
F. MATERI : Terlampir
G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No TAHAP WAKTU KEGIATAN
PERAWAT PESERTA
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam
b. Persepsi tentang Senam Nifas a. Peserta menjawab salam
b. Peserta menjawab dengan benar
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi materi tentang Senam Nifas
b. Menjelaskan demonstrasi Senam Nifas
c. Mengevaluasi secara verbal pada peserta penkes a. Peserta mendengarkan dengan seksama
b. Peserta memperhatikan
c. Peserta menjawab beberapa pertanyaan yang dilontarkan bidan
3. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil kegiatan
b. Mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam a. Peserta memperhatikan
b. Peserta menjawab salam
H. METODE PENYAMPAIAN
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi
I. MEDIA
a. Leaflet
b. Video Senam Nifas
J. SETTING TEMPAT
K. Pembagian Peran
1. Penanggung jawab : A. IkaErnawati
Tugas:
a. Membuat satuan acara pengajaran
b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan mulai dari awal sampai akhir kegiatan yang berkaitan dengan Penkes Senam Nifas.
2. Moderator: musdhalifah akbar
Tugas:
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan anggota
3. Demonstrator : ST.Asma Yunus
Tugas: Mendemonstrasikan Senam Nifas
4. Observer: Rismawati. A
Tugas: mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan Penkes Senam Nifas mulai dari persiapan , pelaksanaan sampai evaluasi.
5. Penyaji Materi : Kurnia Ibrahim
Tugas: Menyajikan dan menjelaskan tentang materi Senam Nifas
L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi proses
a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi hasil
a. 80 % peserta dapat menjelaskan tujuan senam nifas.
b. 80 % peserta dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum latihan senam nifas.
c. 80 % peserta dapat menyebutkan dan mempraktekan teknik latihan senam nifas.


Lampiran Materi
BAB I
PENDAHULUAN

Senam nifas ini mempunyai manfaat yang berarti bagi ibu-ibu setelah melahirkan. Kebanyakan dari ibu-ibu tentunya ingin sekali mengembalikan penampilannya seperti semula. Senam nifas ini berguna mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan. Tak banyak kaum ibu-ibu setelah melahirkan lebih suka segera membenahi penampilannya. Dalam melakukan senam nifas ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan, karena ada perbedaan tersendiri senam nifas pasca melahirkan dengan normal dan caesar. Perlu diperhatikan juga bahwa kondisi fisik setiap orang berbeda-beda. Jadi sebelum memulai senam nifas atau olahraga, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.


BAB II
SENAM NIFAS

A. Pengertian
Senam nifas adalah latihan jasmani yang dilakukan setelah melahirkan guna mengembalikan kondisi kesehatan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan.
B. Tujuan
1. Memperbaiki regangan otot perut
2. Untuk relaksasi dasar panggul
3. Memperbaiki tonus otot pinggul
4. Memperbaiki sirkulasi darah
5. Memperbaiki regangan otot tungkai
C. Kontra Indikasi
1. Ibu yang menderita anemi
2. Ibu yang mempunyai penyakit jantung dan paru-paru
D. Pelaksanaan
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya bidan mengajarkan kepada ibu untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan latihan pernapasan dan menggerak-gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan untuk menghindari kekejangan otot selama melakukan gerakan senam nifas.
Tatacara melakukan senam nifas :
Pemanasan
1. Posisi tegak, kemudian gerakan kepala ke kanan dan kekiri. Lanjutkan dengan gerakan menunduk dan mengangkat kepala. Lalu dengan posisi yang sama buka kedua kaki, tangan direntangkan kemudian tekuklah lutut sambil mengangkat tumit lalu kembali ke posisi semula. Lakukan gerakan masing-masing 8 kali.
2. Posisi tegak dengan perut dikencangkan, kemudian ayunkan badan ke kanan dan kekiri masing-masing sebanyak 8 kali.
3. Terakhir dengan kaki terbuka, lalu gerakan seperti mendorong ke arah serong kanan dan sebaliknya. Lakukan gerakan masing-masing 8 kali.
 Peregangan
Posisi setangah jongkok, tekuk kaki kiri sambil mengayunkan tangan kanan hingga menyentuh lantai begitu pula sebaliknya. Lakukan masing-masing 8 kali.
Mengencangkan otot panggul
Lakukan gerakan untuk mengencangkan otot panggul ini dengan posisi seperti jongkok dan telapak tangan menyentuh lantai, tahan beberapa detik lalu angkat panggul perlahan-lahan sambil mengangkat kedua tangan ke atas hingga posisi berdiri. Lakukan sebanyak 8 kali.
 Mengencangkan otot paha
1. Dengan posisi seperti merangkak dorong salah satu kaki ke belakang tanpa menyentuh lantai, lakukan juga untuk kaki yang lainnya masing-masing 8 kali.
2. Lanjutkan dengan posisi merangkak, dorong kaki ke samping, laukan gerakan yang sama untuk kaki yang lainnya masing-masing 8 kali. Gerakan ini sangat bermanfaat untuk mengencangkan otot paha.
 Memutar lengan
Lakukan gerakan-gerakan inti ini dengan posisi duduk bersila, untuk gerakan memutar lengan rentangkan tangan lalu putarlah pergelangan tangan, lengan dan bahu. Lakukan gerakan dengan cepat sambil mengencangkan perut.
Memutar pinggang
Untuk gerakan memutar pinggang lakukan dengan duduk dalam keadaan posisi kaki terbuka lalu ayunkan badan ke posisi kanan dan kiri, lanjutkan gerakan dengan posisi kaki yang sama sambil merentangkan tangan lalu serongkan badan ke kanan dan ke kiri.
Mengencangkan paha dan betis
1. Gerakan Mengencangkan paha dan betis ini dilakukan dengan posisi tidur miring kekanan, angkat kaki keatas dan turunkan perlahan-lahan, lakukan juga untuk posisi sebaliknya masing-masing 8 kali.
2. Masih dengan posisi tidur miring ayunkan kaki depan bersamaan dengan tangan kearah berlawanan. Lakukan juga dengan posisi sebaliknya masing-masing 8 kali.
3. Kemudian dengan posisi tidur terlentang angkat salah satu kaki dan ayunkan naik turun lakukan juga gerakan ini pada kaki yang lain masing-masing 8 kali.
 Mengecilkan perut
Angkat salah satu kaki bersamaan dengan mengangkat kepala dan bahu, sementara itu tangan meraih kaki yang diangkat. Kemudian dengan posisi terlentang dengan kaki di tekuk serta tangan di dada, angkat kepala hingga bahu sambil mengencangkan perut. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang. Kemudian lanjutkan dengan mengangkat kedua kaki, tahan dan turunkan.
Pendinginan
1. Ambil posisi tidur terlentang, rentangkan tangan keatas sambil mengatur nafas. Tekuk salah satu kaki kemudian tahan dengan kedua tangan, lepaskan. Lakukan juga dengan kaki yang lain.
2. Masih dalam keadaan tidur terlentang, tekuk kaki sambil memiringkan badan, letakan kaki ke posisi lain. Lakukan bergantian dengan kaki yang lainnya.
Yang penting diingat saat melakukan pernafasan perut dikunci hingga pada waktu bernafas perut tidak ikut bernafas jadi hanya rongga dada yang bergerak.
Beberapa kondisi dimana ibu tidak dianjurkan melakukan senam nifas :
1. Ada rasa nyeri di punggung dan pubis
2. Terjadi perdarahan
3. Memiliki riwayat penyakit jantung
Sebelum melakukan senam nifas, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan dan beberapa peragaannya senam nifas yaitu dapat mempercepat pengembalian regangan-regangan otot setelah melahirkan jika dilakukan dengan teratur: memperbaiki regangan otot panggul dan regangan otot tungkai bawah. Senam nifas yang bervariasi dan mempunyai tahapan-tahapan yang setiap tahapnya mempunyai urutan sesuai dengan kondisi. Sebaiknya dalam melakukan senam nifas tambahkan jumlah dan variasi latihan yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan ibu. Dalam latihan juga hendaknya diawali dengan pemanasan dan lakukan relaksasi setelah melakukan senam nifas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN “ ISSUE MORAL, DILEMA DAN KONFLIK MORAL”

KATA PENGANTAR
Page
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami diberi kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN, ISSUE MORAL, DILEMA DAN KONFLIK MORAL” sebagai tugas mata kuliah ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN
Makalah ini disusun dengan segala keterbatasan yang ada pada kami. Bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritikan berupa saran dan petunjuk demi kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yagn telah memberikan dukungan moral, materiil maupun konstribusi pemikiran dalam proses penyusunan.
Dengan tersusunnya makalah ini mudah-mudahan sedikit menambah wawasan kita tentang issue-issue yang terjadi dalam pelayanan kebidanan seperti issue moral, dilema dan konflik moral.

PENDAHULUAN

Kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia sejak adanya peradaban umat manusia. Bidan lahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong Ibu-ibu yang melahirkan. Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi seorang bidan menjadi terhormat di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu dengan setiamendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai sang ibu dapat merawat bayinya dengan baik.Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat penting dalam pelayanan kebidanan.
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
PENDAHULUAN........................................................................... iii
PEMBAHASAN............................................................................. 1
- Istilah dalam etik................................................................... 1
- Issue etik dalam pelayanan kebidanan................................... 3
- Masalah etik dalam kehidupan sehari-hari............................ 3
- Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi..... 3
- Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi........ 4
- Issue moral dalam pelayanan kebidanan .............................. 4
- Contoh issue moral dalam kehidupan sehari-hari.................. 5
- Dilema dan konflik moral....................................................... 5
- Dua tipe konflik..................................................................... 6
KESIMPULAN............................................................................... 7
DAFTAR ISI.................................................................................. 8

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994). Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang bidan dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya seorang bidan bertanggung jawab menolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi.Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik Mungkin saja akan terjadi juga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak seperti bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik.
Istilah dalam Etik
Sebelum melihat masalah etik yang Mungkin timbul dalam pelayanan
kebidanan, maka ada baiknya dipahami beberapa Istilah berikut ini :
1. Legislasi (Lieberman, 1970)Ketetapan hukum yang mengatur hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan.
2. Lisensi Pemberian izin praktek sebelum diperkenankan melakukan pekerjaan yang telah diterapkan. Tujuannya untuk membatasi pemberian wewenang dan untuk meyakinkan klien.
3. Deontologi/Tugas Keputusan yang diambil berdasarkan keserikatan/berhubungan dengan tugas. Dalam pengambilan keputusan, perhatian utama pada tugas.
4. Hak Keputusan berdasarkan hak seseorang yang tidak dapat diganggu. Hak berbeda dengan keinginan, kebutuhan dan kepuasan.
5. Instusioner Keputusan diambil berdasarkan pengkajian dari dilemma etik dari kasus per kasus. Dalam teori ini ada beberapa kewajiban dan peraturan yang sama pentingnnya.
6. Beneficience Keputusan yang diambil harus selalu menguntungkan.
7. Mal-efecience Keputusan yang diambil merugikan pasien
8. Malpraktek/Lalaia. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan standar. Melakukan tindakan yang mencederai klien. Klien cedera karena kegagalan melaksanakan tugas.
9. Malpraktek terjadi karena. Cerobohan. Lupa. Gagal mengkomunikasikan. Bidan sebagai petugas Kesehatan sering berhadapan dengan masalah etik yang berhubungan dengan hukum. Sering masalah dapat diselesaikan dengan hukum, tetapi belum tentu dapat diselesaikan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai etik. Banyak hal yang bisa membawa seorang bidan berhadapan dengan masalah etik.
Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology)
Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk.
Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai berikut:
1. Persetujuan dalam proses melahirkan.
2. Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
3. Kegagalan dalam proses persalinan.
4. Pelaksanan USG dalam kehamilan.
5. Konsep normal pelayanan kebidanan.
6. Bidan dan pendidikan seks.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1. Perawatan intensif pada bayi.
2. Skreening bayi.
3. Transplantasi organ.
4. Teknik reproduksi dan kebidanan.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1. Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2. Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3. Etik dalam penelitian kebidanan.
4. Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Agama / kepercayaan.
2. Hubungan dengan pasien.
3. Hubungan dokter dengan bidan.
4. Kebenaran.
5. Pengambilan keputusan.
6. Pengambilan data.
7. Kematian.
8. Kerahasiaan.
9. Aborsi.
10. AIDS.
11. In_Vitro fertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan profesional.
Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hali ini yang disebut kesadaran moral.
Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.
Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau klien.
3. Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
Ada 2 tipe konflik:
1. Konflik yang berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang berhubungan dengan otonomi.
Dua tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.

KESIMPULAN

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
Pelayanan kebidanan adalah proses dari berbagai dimensi. Hal tersebut membutuhkan bidan yang mampu menyatu dengan ibu dan keluarganya. Screening antenatal, pelayanan intrapartum, perawatan intensive pada neonatal, dan pengakhiran yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan profesional bidan.


DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/tugas-etika-tentang-issue-etik-dalam.html
http://www.scribd.com/doc/26952303/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan
file:///C:/Users/User/Downloads/PUTRA%20ATJEH%20_%20ISSUE%20ETIK%20PELAYANAN%20KEBIDANAN.htm
Marimbi, Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta